Mengapa Penghuni Panti Jompo Mayoritas Pria?

Mengapa Lansia Panti Jompo Mayoritas Pria?

Melansir akun tiktok@mbak.butet, Selasa (14/10), Arief Camra menjelaskan sebagian besar lansia di Griya Lansia adalah pria, mereka dulunya adalah sosok yang kurang harmonis dengan keluarga.

"Saya sudah merawat 500 lebih lansia terlantar. 87 persen laki-laki, kurang lebih jumlahnya 300 orang, itu dimulai dari menyakiti pasangannya, menyakiti istrinya," ujar Arief.

Kurang harmonisnya keluarga dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya masalah perselingkuhan. Gara-gara selingkuh, para pria ini menelantarkan istri dan anak-anak demi wanita lain.

"Ada yang nikah lagi, kemudian meninggalkan anak-anaknya. Ada yang selingkuh, kemudian meninggalkan anak dan istrinya," lanjut Arief.

Menurut Arief, saat perselingkuhan terjadi, anak cenderung memihak ibunya. Hal itu membuat seorang bapak atau suami di posisi meninggalkan dan bergabung dengan keluarga baru.

"Anak itu rata-rata berpihak kepada ibunya. Secara psikologis seperti itu," ujar Arief.

Saat seorang bapak memulai kehidupan baru dengan keluarga baru, tapi mengalami kegagalan di pernikahan kedua, dia biasanya akan kembali ke anak-anak pertamanya. Sayangnya, dikasus yang Arief temukan, para anak dan mantan istri tidak mau menerima mereka lagi.

"Kemudian si bapak ini menikah lagi dengan istri baru, mengalami kegagalan, akhirnya pulang ke anak nggak di terima, pulang ke mantan istri nggak di terima. Biasanya pulang itu sudah dalam keadaan jatuh," ujar Arief.

Arief menambahkan bukan cuma anak dan istrinya yang tak mau menerima, biasanya keluarga dari si suami pun enggan karena perilaku saat muda para laki-laki tersebut.

"Bahkan keluarganya sendiri itu nggak membela, karena apa? Karena perilaku semasa muda. Itu saya punya datanya dan benar-benar saya teliti," kata Arief.


Jadi? Agar bisa sehat, semangat dan bahagia menjalani masa tua, jangan selingkuh!


Next
Next

Pelantikan Pengurus Pusat Wulan Bahagia 2025-2030